Drupadi
Nama Lain :
Dw Durpadi,
Dw Wara Drupadi,
Dw Pancali,
Êmban Salindri.
Nama Kecil: Dw Krêsna
Pusaka: Dw Drupadi tidak mempunyai senjata pusaka.
Kesaktian: Dw Drupadi tidak mempunyai aji kesaktian.
Tinggal: Taman Botanakawarsa di negara Ngamarta.
Nama Ayah: Prb Drupada
Nama Ibu: Dw Gandarini / Dw Gandawati
Nama Suami: Prb Puntadewa
Nama Anak: R Pancawala
Saudara:
Dw Srikandhi
R Trüsthajumêna.
Ciri-ciri
Dw Drupadi menggunakan busana sederhana, yaitu ; irah-irahan gêlüng kêlîng, sumpîng prabangayün, jamang sada saêlêr, dan memakai kainputrèn. Dw Drupadi bermata liyêpan, hidung walimirîng, bentuk mulut salitan, rambut gendhõng putrèn, bentuk jari tangan driji jalma, arah wajah lurüh, posisi kaki rapêt. Sunggingan badan berwarna emas, sedangkan wajahnya berwarna emas atau hitam. Dw Drupadi mempunyai bentuk badan kecil dan bersuara sedang.
Watak
Dw Drupadi mempunyai watak sabar, tabah dan selalu menerima kenyataan hidup dengan lapang dada. Dw Drupadi terbiasa hidup sengsara semasa mendampingi suaminya.
Cerita
Dw Drupadi beserta para Pandhawa terbiasa dianiaya oleh para Kurawa. Dalam lakon “Pandhawa Dhadhu”, Prb Puntadewa mengalami kekalahan dalam permainan dadu. Prb Düryudana menginginkan Dw Drupadi sebagai taruhan. Permainan dadu tersebut juga telah dirancang Patîh Sêngkuni agar para Pandhawa dapat menyerahkan negara Ngamarta. Akhirnya para Kurawa benar-benar memenangkan permainan tersebut.
Sebagai seorang yang telah menjadi barang taruhan, Dw Drupadi sempat dilecehkan oleh Prb Düryudana dan R Dürsasana. Di depan banyak orang, R Dürsasana berusaha menelanjangi Dw Drupadi. Atas pertolongan Prb Krêsna, lilitan kain yang dibuka R Dürsasana tidak pernah habis. R Dürsasana marah dan mengurungkan niatnya. Akhirnya Dw Drupadi dan para Pandhawa mendapat hukuman untuk hidup di hutan selama 12 tahun. Hukuman itu masih ditambah dengan hidup menyamar selama 1 tahun. Apabila selama masa penyamaran tersebut ternyata diketahui para Kurawa, maka mereka harus mengulang hukuman dari awal.
Dw Drupadi dengan tabah bersedia mendampingi para Pandhawa dalam menjalani hukuman berat tersebut. Hukuman 12 tahun telah dilalui, kemudian mereka melakukan penyamaran di negara Wiratha. Dw Drupadi menyamar sebagai pembantu Dw Utari dengan mengganti nama menjadiÊmban Salindri. Penyamaran Dw Drupadi beserta para Pandhawa akhirnya tidak dapat diketahui oleh para Kurawa.
Dw Drupadi meninggal dunia dalam perjalanan mendampingi suaminya untuk mendaki gunung Pürwakandha/Himalaya. Pendakian itu untuk menyebarkan ajaran yang termuat dalam pusaka Jamüs Kalimasada milik Prb Puntadewa.
Nama Lain :
Dw Durpadi,
Dw Wara Drupadi,
Dw Pancali,
Êmban Salindri.
Nama Kecil: Dw Krêsna
Pusaka: Dw Drupadi tidak mempunyai senjata pusaka.
Kesaktian: Dw Drupadi tidak mempunyai aji kesaktian.
Tinggal: Taman Botanakawarsa di negara Ngamarta.
Nama Ayah: Prb Drupada
Nama Ibu: Dw Gandarini / Dw Gandawati
Nama Suami: Prb Puntadewa
Nama Anak: R Pancawala
Saudara:
Dw Srikandhi
R Trüsthajumêna.
Ciri-ciri
Dw Drupadi menggunakan busana sederhana, yaitu ; irah-irahan gêlüng kêlîng, sumpîng prabangayün, jamang sada saêlêr, dan memakai kainputrèn. Dw Drupadi bermata liyêpan, hidung walimirîng, bentuk mulut salitan, rambut gendhõng putrèn, bentuk jari tangan driji jalma, arah wajah lurüh, posisi kaki rapêt. Sunggingan badan berwarna emas, sedangkan wajahnya berwarna emas atau hitam. Dw Drupadi mempunyai bentuk badan kecil dan bersuara sedang.
Watak
Dw Drupadi mempunyai watak sabar, tabah dan selalu menerima kenyataan hidup dengan lapang dada. Dw Drupadi terbiasa hidup sengsara semasa mendampingi suaminya.
Cerita
Dw Drupadi beserta para Pandhawa terbiasa dianiaya oleh para Kurawa. Dalam lakon “Pandhawa Dhadhu”, Prb Puntadewa mengalami kekalahan dalam permainan dadu. Prb Düryudana menginginkan Dw Drupadi sebagai taruhan. Permainan dadu tersebut juga telah dirancang Patîh Sêngkuni agar para Pandhawa dapat menyerahkan negara Ngamarta. Akhirnya para Kurawa benar-benar memenangkan permainan tersebut.
Sebagai seorang yang telah menjadi barang taruhan, Dw Drupadi sempat dilecehkan oleh Prb Düryudana dan R Dürsasana. Di depan banyak orang, R Dürsasana berusaha menelanjangi Dw Drupadi. Atas pertolongan Prb Krêsna, lilitan kain yang dibuka R Dürsasana tidak pernah habis. R Dürsasana marah dan mengurungkan niatnya. Akhirnya Dw Drupadi dan para Pandhawa mendapat hukuman untuk hidup di hutan selama 12 tahun. Hukuman itu masih ditambah dengan hidup menyamar selama 1 tahun. Apabila selama masa penyamaran tersebut ternyata diketahui para Kurawa, maka mereka harus mengulang hukuman dari awal.
Dw Drupadi dengan tabah bersedia mendampingi para Pandhawa dalam menjalani hukuman berat tersebut. Hukuman 12 tahun telah dilalui, kemudian mereka melakukan penyamaran di negara Wiratha. Dw Drupadi menyamar sebagai pembantu Dw Utari dengan mengganti nama menjadiÊmban Salindri. Penyamaran Dw Drupadi beserta para Pandhawa akhirnya tidak dapat diketahui oleh para Kurawa.
Dw Drupadi meninggal dunia dalam perjalanan mendampingi suaminya untuk mendaki gunung Pürwakandha/Himalaya. Pendakian itu untuk menyebarkan ajaran yang termuat dalam pusaka Jamüs Kalimasada milik Prb Puntadewa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar