Srikandhi
Nama Lain:
Dw Wårå Srikandhi,
Dw Sikandhini,
Dw Bîsmåhantå,
Dw Gêmbrang.
Nama Kecil:
Dw Srikandhi,
Dw Sêntîng Binatür
Pusaka: Panah Kyai Mêrdagîng
Kesaktian: Dw Srikandhi tidak mempunyai aji kesaktian.
Tinggal: Taman Madugåndå di Kasatriyan Madukårå.
Nama Ayah: Prb Drupådå
Nama Ibu: Dw Gåndårini / Dw Gåndåwati
Nama Suami: R Harjunå
Nama Anak: Dw Srikandhi tidak mempunyai anak.
Saudara:
Dw Drupadi
R Trüsthåjumêna.
Ciri-ciri
Dw Srikandhi menggunakan busana sederhana, yaitu ; irah-irahan gêlüng kêlîng, sumpîng kudhüpturi/wadêran, jamang sådå saêlêr danmemakai kain putrèn. Dw Srikandhi bermata liyêpan, hidung walimirîng, bentuk mulut salitan, bentuk rambut gendhõng putrèn, bentuk jari tangan driji jalmå, arah wajah lanyap, posisi kaki rapêt. Sunggingan badan berwarna emas, sedangkan wajahnya berwarna emas. Dw Srikandhi mempunyai bentuk badan kecil dan bersuara kecil. Ciri khas Dw Srikandhi adalah bersuara melengking dan sangat cepat apabila berbicara.
Watak
Dw Srikandhi berwatak sensitif, temperamental dan sangat kritis terhadap suatu permasalahan. Dia juga seorang wanita berjiwa prajurit yang tidak segan bertanding di peperangan.
Cerita
Sejak usia muda Dw Srikandhi sudah gemar dalam ilmu keprajuritan. Dalam lakon “Srikandhi Maguru Manah”, ia meninggalkan negara Pancålåguna belajar menggunakan senjata panah kepada R Harjunå. Dalam waktu yang tidak begitu lama, Dw Srikandhi dapat menguasai semua ilmu memanah yang diajarkan R Harjunå.
Melihat kecepatan dalam belajar memanah dan kecantikan wajahnya, maka tumbuh rasa cinta dalam diri R Harjunå. Gayungpun bersambut, Dw Srikandhi juga memendam rasa yang sama terhadapnya. Keduanya berniat menjadi sepasang suami istri.
Suatu hari seorang raja muda dari kerajaan Parang Gubarjå, bernama Prb Jungküng Mardiyå tergila-gila kepada Dw Srikandhi. Di hadapan R Harjunå, ia mengutarakan niatnya untuk memiliki Dw Srikandhi. Dengan berat hati Dw Srikandhi menolak pinangan raja muda tersebut. Prb Jungküng Mardiyå sangat marah dan mencoba merebut Dw Srikandhi dari tangan R Harjunå. Terjadilah pertempuran di antara kedua ksatria tersebut. Akhirnya peperangan dimenangkan oleh R Harjunå.
Dalam perang Baråtåyudå, Dw Srikandhi berhasil mengalahkan kesaktian Bêgawan Bîsmå. Dw Srikandhi terbunuh oleh pusaka Bambang Aswåtåmå dalam lakon “Lahire Parikêsît”.
Dw Srikandhi masih muda
Nama Lain:
Dw Wårå Srikandhi,
Dw Sikandhini,
Dw Bîsmåhantå,
Dw Gêmbrang.
Nama Kecil:
Dw Srikandhi,
Dw Sêntîng Binatür
Pusaka: Panah Kyai Mêrdagîng
Kesaktian: Dw Srikandhi tidak mempunyai aji kesaktian.
Tinggal: Taman Madugåndå di Kasatriyan Madukårå.
Nama Ayah: Prb Drupådå
Nama Ibu: Dw Gåndårini / Dw Gåndåwati
Nama Suami: R Harjunå
Nama Anak: Dw Srikandhi tidak mempunyai anak.
Saudara:
Dw Drupadi
R Trüsthåjumêna.
Ciri-ciri
Dw Srikandhi menggunakan busana sederhana, yaitu ; irah-irahan gêlüng kêlîng, sumpîng kudhüpturi/wadêran, jamang sådå saêlêr danmemakai kain putrèn. Dw Srikandhi bermata liyêpan, hidung walimirîng, bentuk mulut salitan, bentuk rambut gendhõng putrèn, bentuk jari tangan driji jalmå, arah wajah lanyap, posisi kaki rapêt. Sunggingan badan berwarna emas, sedangkan wajahnya berwarna emas. Dw Srikandhi mempunyai bentuk badan kecil dan bersuara kecil. Ciri khas Dw Srikandhi adalah bersuara melengking dan sangat cepat apabila berbicara.
Watak
Dw Srikandhi berwatak sensitif, temperamental dan sangat kritis terhadap suatu permasalahan. Dia juga seorang wanita berjiwa prajurit yang tidak segan bertanding di peperangan.
Cerita
Sejak usia muda Dw Srikandhi sudah gemar dalam ilmu keprajuritan. Dalam lakon “Srikandhi Maguru Manah”, ia meninggalkan negara Pancålåguna belajar menggunakan senjata panah kepada R Harjunå. Dalam waktu yang tidak begitu lama, Dw Srikandhi dapat menguasai semua ilmu memanah yang diajarkan R Harjunå.
Melihat kecepatan dalam belajar memanah dan kecantikan wajahnya, maka tumbuh rasa cinta dalam diri R Harjunå. Gayungpun bersambut, Dw Srikandhi juga memendam rasa yang sama terhadapnya. Keduanya berniat menjadi sepasang suami istri.
Suatu hari seorang raja muda dari kerajaan Parang Gubarjå, bernama Prb Jungküng Mardiyå tergila-gila kepada Dw Srikandhi. Di hadapan R Harjunå, ia mengutarakan niatnya untuk memiliki Dw Srikandhi. Dengan berat hati Dw Srikandhi menolak pinangan raja muda tersebut. Prb Jungküng Mardiyå sangat marah dan mencoba merebut Dw Srikandhi dari tangan R Harjunå. Terjadilah pertempuran di antara kedua ksatria tersebut. Akhirnya peperangan dimenangkan oleh R Harjunå.
Dalam perang Baråtåyudå, Dw Srikandhi berhasil mengalahkan kesaktian Bêgawan Bîsmå. Dw Srikandhi terbunuh oleh pusaka Bambang Aswåtåmå dalam lakon “Lahire Parikêsît”.
Dw Srikandhi masih muda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar