Nama
Lain: ----------------------------
Nama
Kecil: ----------------------------
Pusaka:
R Durmagati tidak mempunyai senjata pusaka.
Kesaktian:
R Durmagati tidak mempunyai aji kesaktian.
Tinggal:
Kasatriyan Sobrah Lambangan/Sobrah Blambangan.
Nama
Ayah: Prb Dhêstharastra
Nama
Ibu: Dw Gêndari
Nama
Istri: ---------------------------
Nama
Anak: --------------------------
Saudara:
1.
R Durgandasena,
2.
R
Pêrmeya,
3.
R Naranurwenda,
4.
R Durprakêmpa,
5.
R
Windandini,
6.
R Durmuka
dan lain-lain
Ciri-ciri
R
Durmagati menggunakan busana, yaitu; irah-irahan wungkalan, sumpîng surèngpati,
jamang sungsun loro, kalung pênanggalan, kêlat bahu ngangrangan, gelang tangan
punggawa wajikan, gelang kaki binggêl, memakai celana panjang cindhe dan
memakai kain jangkahan satriya. R Durmagati bermata plêlêngan, hidung wungkal
gêrang, bentuk mulut gusèn memakai kumis, mempunyai jenggõt dan wõk, rambut
ngore, bentuk jari tangan driji jalma, arah wajah lanyap, posisi kaki jangkah.
Sunggingan badan berwarna emas, sedangkan wajahnya berwarna hijau, biru atau
merah muda/tua. R Durmagati mempunyai bentuk badan kecil (gemuk dan pendek)
serta bersuara agak besar dengan logat yang lucu.
Watak
R
Durmagati mempunyai watak yang lebih
baik dibanding R Citraksi dan R Citraksa. Dia termasuk ksatria yang banyak
bicara namun kadangkala berisi petuah tentang kebenaran. Hal itu seringkali
membuat Patîh Sêngkuni dan Pandhita Durna merasa terpojok. Pada akhirnya, semua
ucapannya tidak digubris sama sekali oleh semua anggota Kurawa. R Durmagati
adalah seorang yang periang danA suka bercanda. Sikapnya sering banyak
menghibur siapa saja yang bertemu dengannya, tetapi kadang-kadang juga membuat
orang lain merasa jengkel.
Cerita
R
Durmagati termasuk salah satu bagian
dari para Kurawa. Dalam pertunjukan wayang kulit, dia terkesan hanya menjadi
peran pelengkap saja. Kehadirannya hanya sekedar untuk memancing gelak tawa
penonton. R Durmagati bersuara agak besar dengan logat yang agak mirip dengan
orang dari suku Madura. Walaupun menjadi bagian dari keluarga Kurawa, dia
sering membela Pandhawa. Dia termasuk ksatria yang peka terhadap permasalahan
yang sebenarnya terjadi. Apabila Patîh Sêngkuni dan Pandhita Durna
memerintahkan supaya membunuh para Pandhawa, dia langsung menasehati dengan
bahasa yang sulit dibantah. Pada akhirnya dia hanya menurut apa yang telah
diputuskan para Kurawa, walaupun semua itu dilakukan dengan hati terpaksa. R Durmagati
menjadi korban keganasan perang Baratayuda, ia tewas di tangan R Wêrkudara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar