Nama
Lain:
1.
Adipati
Karna,
2.
Prb
Basukarna,
3.
Prb
Basusena,
4.
Prb
Bismantaka,
5.
R
Süryatanaya,
6.
Prb
Talidarma,
7.
R
Radite,
8.
R
Radeya,
9.
R
Sutaputra,
10.
R
Radityaputra,
11.
Prb
Hanggadipa,
12.
R
Wresana.
Nama
Kecil: R Süryatmaja
Pusaka:
·
Busur
Panah (Gandhewa) Kyai Künta Wijayandanu,
·
Panah
Kyai Künta Wijayacapa,
·
Panah
Kyai Künta Druwasa,
·
Keris
Kyai Kaladete,
·
Rasukan
Kere Kaswargan,
·
Antîng-Antîng
Müstika Sürya.
Kesaktian:
Aji Kalalupa
Kendaraan:
Kuda Nyai Cîptaplanagati
Tinggal:
Negara Ngawangga/Hangga.
Nama
Ayah: Bathara Sürya (ayah kandung), Prb Radya (ayah angkat).
Nama
Ibu: Dw Kunthi (ibu kandung), Dw Radha/Nadha (ibu angkat).
Nama
Istri: Dw Sürtikanthi
Nama
Anak:
1.
Dw
Wresawati/Karnawati,
2.
R
Wresakusuma/Wresasena.
Saudara:
1.
R
Puntadewa,
2.
R
Werkudara,
3.
R
Harjuna,
4.
R
Nakula,
5.
R
Sadewa (dari keluarga Pandhawa).
6.
R
Dürta,
7.
R
Jayarata
8.
Dw
Süryawati (dari keluarga negara Perthaperlaya).
Ciri-ciri
Prb
Karna menggunakan busana, yaitu; irah-irahan topongan, jamang sungsün telu,
sumpîng mangkara, kalüng ulür-ulür, kelat bahu ngangrangan, memakai praba,
gelang tangan calumpringan, gelang kaki ngangrangan binggel dan memakai kain bokongan
bunder. Prb Karna bermataliyepan, hidung walimirîng, bentuk mulut salitan brengos,
bentuk jari tangan driji jalma, arah wajah lanyap, posisi kaki rapet.
Sunggingan badan berwarna emas, sedangkan wajahnya berwarna merah atau emas.
Prb Karna mempunyai bentuk badan kecil dan bersuara kecil.
Watak
Prb
Karna berwatak setia dan selalu menepati apa yang telah dijanjikan. Prb Karna
mempunyai perangai yang cepat tersinggung dan mudah marah. Dia cenderung teguh
mempertahankan pendapatnya.
Cerita
Prb
Karna adalah anak pertama dari Dw Kunthi tetapi tidak termasuk dalam golongan
para Pandhawa. Hal itu dikarenakan dia sudah berpisah dengan orang tua kandungnya
sejak masih bayi. Dia kemudian diangkat anak oleh Prb Radya (Prb Adirata),
seorang raja di negara Perthaperlaya. Prb Radya bekerja sebagai pemimpin kusir
kereta di negara Ngastina. Sejak kecil, R Süryatmaja (Prb Karna) telah terbiasa
bergaul dengan para Kurawa.Ketika terjadi lakon “Pendadaran Sîswa Sokalima”, R
Süryatmaja merasa sangat malu karena kalah tanding bermain panah dengan R Permadi.
Ketika itu yang bisa menentramkan hatinya adalah R Kurupati (Prb Düryudana).
Seketika timbul sumpahnya, bahwa dia akan setia kepada para Kurawa. Secara
sadar dia merasa keliru karena telah membela angkaramurka, tetapi dia tidak mau
mengingkari janji yang telah diucapkan. Ketika lakon “Alap-alapan Sürtikanthi”,
R Süryatmaja dapat membinasakan raja negara Ngawangga, bernama Prb Karnamandra.
R Süryatmaja kemudian menjadi raja di negara tersebut dengan sebutan Prb Karna/Adipati
Karna. Prb Karna gugur dalam perang Baratayuda, dia terkena panah Pasopati
milik R Harjuna. Semua itu terjadi dalam lakon “Karna Tandhîng”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar