Togog
Nama
Lain:
1.
Ki
Lurah Togog,
2.
Sang
Hyang Pugüh,
3.
Catugara,
Tejamaya,
4.
Tejamantri,
Tagamaya.
Nama
Kecil: Sang Hyang Taga / Sang Hyang Antaga
Pusaka:
Togog tidak mempunyai senjata pusaka.
Kesaktian:
Togog tidak mempunyai ajian kesaktian.
Tinggal:
Kahyangan Sabaluri / Sataluri
Nama
Ayah: Sang Hyang Tunggal
Nama
Ibu: Dw Darmani
Nama
Istri: Togog tidak mempunyai istri.
Nama
Anak: Togog tidak mempunyai anak.
Saudara:
1.
Bathara
Guru
2.
Sêmar.
Ciri-ciri
Togog
menggunakan busana sangat sederhana, yaitu; irah-irahan gundhulan, gelang
tangan dhagêlan, kalung dhagêlan berupa kepingan uang koin, gêntha (lonceng),
kerang dan sebagainya, memakai senjata golok, serta memakai kain dhagêlan. Togog
bermata plêlêngan, hidung pèsèkan, bentuk mulut baya, bentuk rambut gundhulan
dengan gêlüng di bagian bawah, bentuk jari tangan dhagêlan, arah wajah lanyap
dan posisi kaki rapêt.Sunggingan badan berwarna emas, hitam dan lain-lain[15],
sedangkan wajahnya berwarna emas atau putih. Togog mempunyai bentuk badan
besar, berpostur gemuk, pendek dan mempunyai suara besar, berat dan terkesan
mêcucu (bibir bawah dan atas merapat serta maju, seperti mulut yang penuh
makanan). Ciri khas Togog adalah bentuk mulutnya yang panjang bagian atas
bawah, seperti mulut buaya.
Watak
Togog
berwatak pamomong yang berarti bisa bergaul, memahami dan mengasuh. Dia juga
seorang sangat setia dalam mengabdi. Togog juga seorang yang senang dengan
kemewahan duniawi.
Cerita
Kisah
terjadinya Togog sama dengan kisah Sêmar (baca halaman..). Togog termasuk
seorang abdi yang bertugas mengasuh ksatria. ApabilaSêmar dan anak-anaknya
mengasuh ksatria yang baik budinya, maka Togog justru mengasuh ksatria yang
berwatak jahat. Dalam pertunjukan wayang kulit, yang diikuti Togog tuan dengan
wujud yang beraneka ragam, diantaranya ; raksasa, raja, putri, jin dan
sebagainya.
Seperti
halnya Sêmar, Togog juga sering melontarkan saran kebaikan kepada tuannya.
Mungkin karena sudah menjadi takdir, saran tersebut selalu diabaikan. Ksatria
yang diasuh Togog selalu kalah dengan ksatria yang diasuh oleh Sêmar. Apabila
ksatria yang diikutinya mati, ia segera mencari tuan yang baru, dengan
klasifikasi sama yaitu berwatak jahat tetapi kaya raya. Apabila bertemu dengan
Sêmar beserta anak-anaknya, Togog selalu menjadi bahan ejekan. Anak-anak Sêmar
sering menggodanya, bahkan meminta uang.
Togog
mempunyai umur yang panjang, dari kisah Ramayana sampai Mahabharata. Riwayat
kematian Togog tidak begitu jelas. Cerita yang mengisahkan sampai dengan anak
cucu para Pandhawa, Togog masih setia mendampingi ksatria berwatak jahat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar